Saat Pelajar SMA di Surabaya Tewas Tergantung Ketika Cari Kepuasan Seksual

Saat Pelajar SMA di Surabaya Tewas Tergantung Ketika Cari Kepuasan Seksual

Di sebelah tubuh korban ada tangga besi. Yang ganjil, korban bunuh diri dalam keadaan telanjang. Tali yang digunakan slot gacor malam ini untuk bunuh diri juga diikatkan ke alat kelaminnya dan melilit tubuh bagian bawah juga. Keluarga menyimpulkan korban tewas gantung diri. Saat ditemukan, korban yang berbadan gemuk dalam posisi menggantung diri dengan menggunakan tali pramuka yang diikatkan pada besi penyangga atap rumah dengan menggunakan tangga.

Tak lama polisi bersama Tim Inafis datang ke lokasi. Meski tewas tergantung, namun polisi ragu menyimpulkan korban tewas karena bunuh diri. Sebab tak ditemukan surat wasiat atau pesan yang ditinggalkan. Polisi lantas melakukan olah TKP.

Sehari setelah peristiwa itu, polisi menyebut korban bukan bunuh diri, namun karena adanya dugaan aktivitas asfiksia autoerotik yang menyebabkan korban kehabisan oksigen dan tewas dalam keadaan tergantung. Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga.

Dugaan tersebut muncul karena melihat kondisi PAR saat tewas tergantung. Korban tewas dalam kondisi telanjang. Selain tali pramuka yang menjerat lehernya, polisi juga melihat ada tali pramuka lain yang mengikat alat kelamin, pinggang, pantat, paha, dan tangannya.

Polisi menerangkan asfiksia autoerotik merupakan cara atau teknik merangsang diri sendiri dengan menghambat hingga menghentikan pasokan oksigen, dalam hal ini darah ke otak. Dalam kasus ini, korban melakukannya dengan cara hanging atau mencoba menggantung dirinya sendiri.

Selain tali di leher, PAR juga menghambat pasokan darah dan oksigen dengan mengikat bagian tubuhnya yang lain yakni alat kelamin pinggang, pantat, paha, dan tangan kirinya. Polisi menduga PAR selama ini cukup sering melakukan asfiksia autoerotik. Itu bisa dilihat dari rapi dan ketatnya lilitan tali yang mengikat tubuhnya. Indikasi itu juga bisa dilihat dari adanya bekas lama lilitan tali yang sudah ada di tubuhnya.

Alasan tersebut menurut polisi logis. Karena tujuan dari asfiksia autoerotik memang bukan kesengajaan untuk bunuh diri, tetapi untuk mencapai kepuasan seksual. Hanya saja, dalam kasus ini, polisi menemukan dugaan bahwa korban tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri akibat terlalu lemas karena kehabisan oksigen. Sehingga korban tidak bisa menarik simpul tali yang mengikat lehernya sendiri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *